Mengapa kita harus mengetahui Konsep Belajar Pemrograman? Mari simak penjelasan berikut.
Jika kita mau mengerjakan sesuatu, makan misalnya, kita sudah tahu kan apa yang harus kita lakukan?
Pertama kita terbayang ingin makan, trus langkah – langkah berikutnya begini:
Ambil piring-Ambil sendok-Ambil nasi-Ambil lauk-Makan sampai habis
Tapi ini masih kurang jelas, kurang detail. Kalau ambil piring ambilnya dimana, sendok dimana, nasi diambil dimana pakai apa trus kalau sudah diambil ditaruh mana.
Begitu juga dengan lauknya. Jadi detailnya begini:
Ambil piring di rak piring – Ambil sendok di tempat sendok – Buka magic jar-Ambil centong – Ambil nasi dengan centong sebanyak 5 centong, taruh di piring – Tutup magic jar-Ambil sayur di panci pakai sendok sayur 5 sendok, taruh dipiring – Ambil ayam goreng di piring 1 potong, taruh dipiring – Selama makanan di piring belum habis, ambil satu sendok satu sendok masukkan ke mulut – Taruh piring di wastafel.
Wah, kok repot sekali?? Tapi memang benar begitu, kan?
Pemrograman adalah baris – baris intruksi yang kita tuliskan di editor program agar computer menjalankannya.
Dan langkah – langkahnya ya harus kayak di atas, detail bukan main.
Coba kita ambil contoh lagi. Misalnya kita punya tenaga kerja yang rajin, kuat, semangat dan teliti. Dia serba bisa mengerjakan pekerjaan apapun. Tapi dia tergantung dari apa yang kita perintahkan kepadanya. Lalu kita ingin menyuruhnya mengantarkan barang ke toko UD.
Maka kita harus memberikan dia instruksi lengkap dari awal sampai akhir, dari dia berangkat dari rumah sampai pulang kembali dari toko UD. Kalau tidak begitu mana bisa paham dia? Dia nanti akan bingung apa yang harus dilakukan. Mungkin saja dia hanya diam tidak melakukan apa – apa.
Tapi lebih parahnya lagi bagaimana kalau dia muter – muter terus dari rumah sampai toko, nggak berhenti – berhenti karena di instruksinya salah? Nah, itu dia. Instruksi harus jelas bukan?
Tenaga kerja kita itu ibarat computer. Dia bekerja sangat cepat juga teliti. Dari langkah satu ke langkah berikutnya harus kita beritahukan dengan jelas. Karena dia tidak bisa berpikir sendiri. Yang berpikir itu kita. Iya, nggak?
Dalam konsep pemrograman ada dua jenis metode, yaitu metode pemrograman terstruktur dan pemrograman berorientasi obyek.
Pemrograman terstruktur.
Pemrograman terstruktur adalah metode pemrograman yang mana baris – baris kode ditulis dalam sebuah bagian yang akan dijalankan mulai dari baris pertama terus sampai akhir baris. Urut – urutannya jelas, tidak lari kemana – mana.
Pemrograman berorientasi obyek.
Bedanya dengan pemrograman terstruktur yaitu di sini kita membuat bagian program tersendiri dulu sebelum bagian utama program, kemudian bagian tersendiri itu tadi dipakai dalam bagian utama program baru dijalankan.
Dan bagian tersendiri tadi bisa kita pakai berkali – kali tanpa harus menuliskannya lagi di bagian utama program.
Lalu apa yang harus kita tulis di compiler?
Sebentar sebentar … apa sih sebenarnya compiler itu? Apa contohnya?
Compiler adalah yang menerjemahkan baris program menjadi sebuah aplikasi dengan tampilannya.
Contoh compiler adalah: Turbo, C, Pascal, Netbeans, Microsoft Visual Studio, Web browser (Mozilla Firefox, Internet Explorer, Chrome, dll)Dll
Turbo C untuk mengcompile bahasa C, Netbeans untuk mengcompile Java, Microsoft Visual Studio untuk mengcompile VB, C#, J#, C++, ASPX, dsb dan web browser untuk mengcompile HTML, CSS, JS, PHP, ASP, dll.
Lha kalau dreamweaver gitu? Dia bukan compiler, tapi dia editor.
Kalau Flash iya, karena dia bisa menghasilkan aplikasi lengkap dengan scriptnya bukan? Berarti Flash termasuk compiler.
Jadi apa yang harus kita tulis di compiler?
Bahasa pemrograman semua menggunakan bahasa inggris, jadi yang harus kita tulis yaitu menggunakan bahasa inggris.
Bagaimana menuliskannya? Ya itu mengikuti aturan dari bahasanya. Di kategori bahasa program, selanjutnya kita akan mempelajari lebih lanjut tentang ini dengan berbagai macam bahasa.