Microsoft dan Fujitsu Kembangkan Windows 10 tanpa Password

Microsoft sudah menambahkan fitur security baru ke Windows 10 Pro berupa pemindai telapak tangan. Dengan fitur ini, pemakai cukup melayangkan telapak tangan di atas sensor untuk membuka Windows 10.

Fitur canggih ini sendiri merupakan hasil kolaborasi Microsoft dengan produsen PC dari jepang, Fujitsu. Fujitsu menyebut, teknologi yang disebut PalmSecure ini mempunyai beberapa keunggulan ketimbang pemindai sidik jari yang sering dipakai notebook sekarang ini.

Yang utama ialah sensor telapak tangan ini contactless alias tidak memerlukan kontak dengan sensor. “Selain lebih higienis, cara ini lebih natural sehingga mempermudah pemakai” kata juru bicara Fujitsu.

PalmSecure sendiri bekerja dengan metode menganalisa pembuluh darah yang terdapat di telapak tangan. Pola pembuluh darah ini unik bagi semua orang, dan akan menampilkan pola berbeda bila hemoglobin mengalir di pembuluh darah itu. Dengan kata lain, foto telapak tangan tidak dapat “menipu” sensor ini sebab akan menampilkan pola beda dengan telapak tangan sungguhan.

Tidak heran bila Fujitsu mengklaim, sensor telapak tangan ini akan mempunyai tingkat kesalahan amat kecil, yaitu 0,00008 persen. Failure rate alias tidak sanggup mengindentifikasi obyek telapak tangan pun amat kecil, yaitu 0,01 persen.

Sensor telapak tangan ini sendiri pernah bisa didapati di notebook Fujitsu seri Lifebook dan Stylystic. Sensor ini juga tersedia dalam versi portabel berbasis USB. Untuk mempopulerkan teknologi baru ini, Fujitsu berencana menerapkannya di 80 ribu karyawannya di Jepang.

Teknologi PalmSecure sendiri sebetulnya telah cukup lama diadopsi di luar lingkungan Fujitsu. Sebuah bank di Brazil Banco Bradesco, memakai teknologi ini untuk mesin ATM-nya semenjak beberapa tahun lalu. Sementara tahun 2017 kemarin, perusahaan kartu kredit asal Korea Selatan, Lottee Card, memakai teknologi PalmSecure untuk mempermudah pelanggan membayar tanpa mengeluarkan kartu kreditnya.