Hacker “Pengkhianat” Itu Sudah Tiada

DAFTAR ISI

Berita dengan judul ” Hacker “Pengkhianat” Itu Sudah Tiada” ini dapat Kamu lihat disini, dan masih banyak berita teknologi ter-baru lainnya.

Kabar mengagetkan datang dari dunia security. Adrian Lamo, salah satu hacker terkenal sekarang ini, didapati wafat di kediamannya di Kansas, AS. Kabar itu diungkap sang ayah, Mario Lamo, melalui status Facebook. “Dengan hati berduka, saya informasikan kepada semua teman dan kolega, Adrian sudah tiada” tulis sang ayah.

Adrian mati di umur 37 tahun. Tidak diketahui penyebab kematian Adrian.

Nama Adrian pertama kali muncul sesudah dia berhasil menembus database jaringan internal New York Times ketika dia berumur 21 tahun. Sesudah masuk, dia dengan sengaja menuliskan namanya di database itu sebagai narasumber ahli. Adrian juga memakai akun New York Post di LexisNexis (layanan berbayar terkait business research) untuk mencari tahu profil sosok yang menarik perhatiannya.

New York Post kemudian mengadukan perbuatan Adrian itu pihak berwajib. Belakangan diketahui, Adrian juga pernah menembus jaringan internal Microsoft, Yahoo, dan WorldCom. Akibat perbuatannya itu, Adrian dihukum tahanan rumah selama enam bulan dan denda US$65 ribu.

Namun, nama Adrian paling banyak dihubungkan dengan kasus Chelsea Manning. Cerita berawal saat Chelsea, prajurit Angkatan Darat AS dalam bidang intelligence analyst, berkenalan dengan Adrian melalui chatting. Chelsea, yang terpukau dengan sepak-terjang Adrian, membuat pengakuan bila dia sudah mencuri data super-rahasia AS dan membocorkannya ke Wikileaks. Tetapi bukannya merahasiakan curhatan Chelsea, Adrian justru melaporkan peristiwa itu ke pihak berwajib.

Baca Juga:  Mengenal Big Data Cara Kerja serta Manfaatnya Untuk Bisnis

Chelsea kemudian ditangkap dan mendapat hukuman penjara selama 35 tahun. Adrian sendiri mendapat kritikan tajam dari sesama hacker yang menganggap Adrian mengkhianati kepercayaan Chelsea. Adrian sendiri membela diri. “Ada ratusan ribu dokumen rahasia yang bocor, dan tidak melakukan apa-apa berarti membahayakan jiwa orang lain” ungkap Lamo kepada The Guardian. “Tak ada pilihan yang betul waktu itu, tetapi saya mempunyai keharusan moral untuk melakukannya” tambah Lamo.

Tetapi belakangan, Lamo mengaku merasa bersalah. “Tak ada hari yang saya lewatkan tanpa memikirkan nasib Chelsea Manning” ungkap Adrian.

Chelsea sendiri mendapat pengampunan dari Presiden Barrack Obama di tahun 2017 kemarin sesudah menjalani tujuh tahun tahanan. Sekarang ini Chelsea sudah melakukan transformasi transgender dan menjalani pekerjaan sebagai pembicara.

itulah artikel mengenai ” Hacker “Pengkhianat” Itu Sudah Tiada “.Meskipun Kamu sudah selesai menyimak artikel ini, Kami menganjurkan untuk membaca berita aslinya secara keseluruhan.

Silahkan kunjungi situs officialnya dengan searching di search engine dengan judul ” Hacker “Pengkhianat” Itu Sudah Tiada ” untuk membaca artikel oroginalnya agar tidak terjadi perbedaan makna informasi
Sumber: grid id

Ebook Gratis!!

Subscribe untuk dapatkan e-book GRATIS dan informasi teknologi terbaru dan diskon menarik langsung di Email-mu

Programmer Indonesia
Programmer Indonesia
Admin yang mengelola konten khusus berita. Kalau ada yang ingin diinfokan langsung chat aja ya :D
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
WhatsApp chat