Wajib Tahu ! 7 Jenis Sales Funnel & Pembahasan Lengkapnya

sales funnel
DAFTAR ISI

Persaingan bisnis semakin ketat dan menuntut strategi pemasaran yang lebih terarah dan terukur. Salah satu strategi yang sedang menjadi sorotan adalah penerapan konsep funnel dalam digital marketing.

Istilah seperti sales funnel, marketing funnel, hingga customer journey funnel semakin sering digunakan oleh para pelaku bisnis untuk menggambarkan proses bagaimana calon pelanggan mengenal, mempertimbangkan, hingga akhirnya membeli produk atau layanan yang ditawarkan.

Namun, apa sebenarnya makna dari ketiga istilah ini, dan bagaimana perbedaan serta penerapannya dalam strategi pemasaran digital?

Artikel ini akan mengupas tuntas pengertian dan jenis jenis sales funnel berdasarkan panduan dari dua sumber utama: Ryan Kristo Muljono dan Redcomm.

Apa Itu Sales Funnel dalam Dunia Digital?

sales funnel
source image: stock.adobe.com

Secara sederhana, funnel adalah sebuah alur atau proses yang dirancang untuk membawa calon pelanggan dari titik awal hingga ke tujuan bisnis, seperti pembelian produk, pendaftaran, atau tindakan konversi lainnya.

Funnel biasanya disusun dalam bentuk beberapa tahapan, dari mengenalkan brand (awareness) hingga membangun loyalitas pelanggan.

Ryan Kristo Muljono menyebutkan bahwa funnel bukan sekadar halaman website biasa. Setiap funnel dibuat dengan satu tujuan spesifik, konten yang informatif, dan desain yang langsung mengarahkan pengguna menuju aksi tertentu.

Pendekatan sales funnel digital marketing ini terbukti mampu membawa bisnis ke tingkat yang lebih tinggi secara online.

Jenis-Jenis Sales Funnel Menurut Ryan Kristo Muljono

sales funnel adalah
souce image: netclusive.de

Dalam buku DotCom Secrets karya Russell Brunson yang dijadikan acuan oleh Ryan, funnel dibagi ke dalam empat kategori besar, yaitu:

Baca Juga:  5 Tips Internet Marketing Untuk Memulai Bisnis Online

1. Front-End Lead Funnels

Jenis funnel ini cocok untuk menarik data pelanggan baru dan memulai proses pemasaran. Beberapa contohnya:

  • Lead “Squeeze” Funnel: Fokus pada pengumpulan data leads, biasanya digunakan oleh pemula karena simpel.
  • Survey Funnel: Menggabungkan survei dengan strategi segmentasi untuk mengenali target audiens lebih dalam.
  • Summit Funnel: Meningkatkan kredibilitas bisnis melalui event kolaboratif dengan pembicara lain.

2. Unboxing Funnels

Funnel ini berorientasi pada penjualan langsung, seperti:

  • Book Funnel: Menawarkan produk dengan harga terjangkau sebagai pemicu awal ketertarikan.
  • Cart Funnel: Untuk menjual produk dengan penawaran khusus.
  • Challenge Funnel: Melibatkan pelanggan dalam tantangan 14–30 hari yang meningkatkan engagement.

3. Presentation Funnels

Digunakan ketika produk atau layanan perlu penjelasan lebih mendalam, biasanya karena harga tinggi atau spesifikasi teknis. Contohnya:

  • Video Sales Letter Funnel: Menjual lewat video berdurasi panjang.
  • Webinar Funnel: Melibatkan audiens secara langsung melalui presentasi live.
  • Product Launch Funnel: Strategi peluncuran produk dengan pendekatan storytelling.

4. Back-End Phone Funnels

Funnel ini digunakan untuk memfilter dan menghubungi leads potensial secara personal. Cocok bagi produk atau layanan yang butuh pendekatan lebih dalam, seperti konsultasi atau layanan premium.

7 Jenis Sales Funnel Marketing Menurut Redcomm

sales funnel strategy
source image: linkedin.com

Redcomm memberikan perspektif berbeda dengan fokus pada funnel yang sedang tren dan aplikatif di era digital. Ada tujuh jenis funnel yang banyak digunakan saat ini:

1. Lead Magnet Sales Funnel

Funnel ini bertujuan mendapatkan data leads sebanyak mungkin, baik secara organik melalui media sosial dan CTA, maupun berbayar melalui iklan. Strateginya meliputi penawaran seperti e-book gratis, diskon, atau uji coba gratis sebagai magnet utama.

Baca Juga:  5 Struktur Landing Page Tingkatkan Conversion Rate Bisnis

2. Social Media Funnel

Mengandalkan kekuatan media sosial, funnel ini mengarahkan audiens dari tahap awareness hingga advocacy.

Konten dibuat berdasarkan lima tahapan: awareness, consideration, conversion, loyalty, dan advocacy. Tujuannya bisa berupa peningkatan followers, pendaftaran event, atau penjualan produk.

3. Homepage & Landing Page Funnel

Funnel ini memanfaatkan halaman website untuk menjual produk atau layanan secara langsung. Kunci suksesnya terletak pada tampilan yang menarik, CTA yang kuat, dan navigasi yang user-friendly.

4. Email Marketing Funnel

Mengubah leads menjadi pelanggan loyal lewat strategi email marketing yang tersegmentasi dan personal.

Email dikirimkan secara bertahap untuk membangun relasi, memberikan edukasi, dan akhirnya mendorong konversi.

5. Webinar Sign Up Funnel

Funnel ini mengundang prospek melalui webinar yang dikemas profesional, interaktif, dan informatif. Penting untuk menyajikan konten bernilai dan mengirim pengingat agar peserta hadir tepat waktu.

6. Video Funnel

Video funnel memanfaatkan konten video untuk mengedukasi dan menjual. Video pendek yang informatif dan memikat dalam tiga detik pertama sangat efektif menjaring perhatian audiens.

7. Content Funnel

Funnel berbasis konten ini dirancang untuk menjaring leads dan penjualan melalui artikel, blog, dan media sosial. Strategi ini memerlukan riset kata kunci, konten berkualitas, dan distribusi yang tepat.

Memahami Perbedaan Sales Funnel, Marketing Funnel, dan Customer Journey Funnel

Meski istilah funnel sering digunakan secara bergantian, ketiganya memiliki perbedaan fungsi:

  • Sales funnel adalah proses yang berfokus pada penjualan, mulai dari leads hingga closing. Tujuan akhirnya adalah konversi menjadi pelanggan.
  • Marketing to sales funnel menggambarkan bagaimana strategi pemasaran dijalankan hingga membawa calon konsumen ke tahap penjualan.
  • Customer journey funnel menyoroti proses emosional dan rasional pelanggan dalam mengenal, mempertimbangkan, hingga membeli dari brand tertentu
Baca Juga:  8 Perbedaan Chatbot & Live Chat untuk Layanan Terbaik !

Penutup

Memahami berbagai jenis funnel bukan hanya penting, tetapi menjadi strategi wajib bagi bisnis di era digital.

Baik Anda memilih pendekatan berbasis konten, video, email, atau webinar, kuncinya adalah memahami audiens dan membuat setiap tahapan funnel terasa relevan dan menarik.

Sebagaimana disarankan Ryan Kristo Muljono, tidak ada satu funnel yang cocok untuk semua bisnis. Anda perlu memilih dan menggabungkan funnel sesuai dengan kebutuhan dan tujuan spesifik bisnis Anda.

Pendekatan sales funnel strategy yang tepat dapat membawa bisnis berkembang lebih cepat, dengan hasil yang terukur.

Dengan membangun funnel yang tepat, bukan hanya penjualan yang meningkat, tapi juga hubungan jangka panjang dengan pelanggan akan semakin kuat. Jadi, apakah bisnis Anda sudah memiliki funnel yang tepat?

Jika Anda sedang membangun funnel digital yang efektif, memiliki website dengan landing page profesional adalah langkah awal yang tak bisa diabaikan.

Infanthree menawarkan Jasa Pembuatan Website UKM Terbaik yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan bisnis Anda mulai dari desain yang menarik, strategi SEO yang teroptimasi, hingga fungsionalitas yang mendukung konversi.

Tingkatkan visibilitas dan kredibilitas bisnis Anda di era digital dengan solusi website terbaik dari kami. Segera hubungi Infanthree dan wujudkan funnel bisnis yang optimal sejak hari pertama!

Ebook Gratis!!

Subscribe untuk dapatkan e-book GRATIS dan informasi teknologi terbaru dan diskon menarik langsung di Email-mu

Aridla
Aridla
Digital Marketer di Infanthree Digital. Sangat tertarik dalam perkembangan teknologi untuk pemanfaatan dalam bisnis. Jangan lupa berikan komentarmu jika ada yang ingin ditanyakan.
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
WhatsApp chat