Berita dengan judul Adu Kuat Alibaba dan Tencent di Negeri Sendiri ini asalnya dari situs lain.
Raksasa internet China, Tencent Holdings Ltd, resmi menggelontorkan dananya seharga US$863 juta (Rp11,55 triliun) untuk 12,5% saham ke platform pakaian jadi Vipshop Holdings Ltd.
Langkah Tencent ini untuk menandingi kompetitornya, Alibaba Group Holding Ltd. Menurut kantor berita Reuters, Selasa, 19 Desember 2017, rinciannya ialah Tencent berinvestasi sebesar US$604 juta (Rp8,08 triliun) untuk 7% saham.
Sementara perusahaan e-commerce punya Tencent, JD.com Inc, yang telah mempunyai berkisar 2,5% di Vipshop, akan menginvestasikan US$259 juta (Rp3,47 triliun) untuk meningkatkan kepemilikan sahamnya jadi 5,5%.
Aksi korporasi ini adalah usaha Tencent untuk masuk ke pasar ritel online, pasar yang sejauh ini dikuasai oleh Alibaba.
Presiden Tencent Martin Lau berharap, dengan layanan WeChat dan sistem pembayaran online kepunyaannya, mereka akan bisa mendorong masyarakat China untuk berbelanja.
“Investasi ini akan membuat Vipshop dapat mengakses ‘audiens, solusi marketing dan dukungan pembayaran’ punya Tencent untuk mempermudah mereka menyasar kalangan ekonomi kelas menengah di China yang jumlahnya terus naik,” pungkasnya.
Sekarang ini, WeChat punya Tencent sudah dipakai oleh hampir 1 miliar orang. Pertarungan antara Tencent dan Alibaba dalam ranah ritel merupakan bagian dari pertarungan yang lebih luas antara kedua perusahaan raksasa itu.
Dua Kutub Besar
Menurut Managing Partner untuk Greater China di Bain & Company, Weiwen Han, baik Alibaba ataupun Tencent, sudah jor-joran menanamkan investasi dalam berbagai industri, mulai dari aplikasi untuk berbagi sepeda, pengantaran makanan sampai game.
“Sekarang, di pasar China, kita memiliki dua raksasa internet yang menanamkan investasinya dalam berbagai bidang industri. Namun saya masih belum tahu bagaimana mereka akan mengintegrasikan investasi-investasinya,” tutur ia.
Tetapi, Weiwen memastikan, sekarang ini pasar China mempunyai dua kutub internet, yaitu kubu Alibaba dan Tencent. Alibaba sudah berusaha untuk membentuk kembali ‘garis peperangan pasar’, baik online dan offline, di China.
Platform Tmall dan Taobao mendominasi secara online dan sudah berinvestasi lebih dari US$10 miliar (Rp133,8 triliun).
Adapun, Tencent, perusahaan dengan nilai kapitalisasi US$473 miliar (Rp6.329 triliun), berniat menginvestasikan 4,2 miliar yuan (US$636 juta/Rp8,51 triliun) untuk 5% saham supermarket Yonghui Superstore Co Ltd. (ren)
Silahkan kunjungi situs officialnya dengan melakukan pencarian di google dengan judul ” Adu Kuat Alibaba dan Tencent di Negeri Sendiri ” untuk membaca berita oroginalnya