Cegah Dirazia Polisi, Uber Bisa Kunci Sistem Komputer Pegawai dari Jarak Jauh

Uber mengembangkan sistem rahasia Ripley yang bisa mengunci komputer para staf Uber dari jarak jauh dan mengantisipasi polisi yang berkunjung ke kantor Uber untuk membawa perangkat pegawainya.

Awalnya, sistem keamanan Ripley bernama “protokol visitor tidak terduga”. Uber mengembangkan Ripley sesudah polisi menggerebek kantor mereka di Brussel. Saat itu, polisi Brussel berhasil mengakses dokumen finansial Uber, sistem pembayaran dan juga data pekerjanya.

Pengadilan Brussel lalu memaksa Uber untuk menghentikan layanannya sebab mereka beroperasi tanpa lisensi yang cocok seperti dikutip The Guardian.

Ripley membuat polisi tidak bisa mengakses data perusahaan sama sekali. Uber sudah memakai Ripley sebanyak 20 kali pada 2015 dan 2016 dalam berbagai negara, termasuk Kanada, Belanda, Belgia, Perancis dan Hong Kong.

Di Kanada, Uber memakai Ripley untuk mencegah para penyelidik pajak Kanada mengumpulkan barang bukti meskipun Uber sudah mendapatkan izin.

Uber beralasan perusahaan wajib mempunyai software yang bisa merubah password atau mengunci perangkat dari jauh.

“Sama seperti seluruh perusahaan di semua dunia, kita mempunyai prosedur keamanan untuk melindungi data perusahaan dan pelanggan kami,” kata juru bicara Uber.

“Terkait investigasi pemerintah, peraturan kami ialah untuk bekerja sama dengan seluruh permintaan data dan pencarian yang sah.”