OnePlus Jelaskan Alasan di Balik Desain “Poni”

Saat Apple meluncurkan iPhone X, salah satu kontroversi yang mengemuka ialah keberadaan notch. Lengkungan kecil di sisi atas layar ini diperuntukkan bagi menampung kamera depan, tetapi justru dianggap menurunkan kenyamanan pemakai. Misalnya saat menonton video secara horizontal, akan ada bagian yang tertutup desain berponi itu.

Walau kontroversial, desain Poni itu justru diikuti banyak produsen Android. Banyak pemakai yang menganggap, produsen Android itu menjiplak Apple secara membabi-buta tanpa memikirkan kenyaman pemakai.

Salah satu yang akan merilis desain berponi ialah OnePlus. Mereka telah mengonfirmasi produk paling baru mereka, OnePlus 6, akan memakai desain berponi ini.

Tetapi untuk mengantisipasi protes pemakai, CEO OnePlus, Pete Lau, secara khusus menjelaskan alasannya. Di forum pemakai OnePlus, Pete menyebut desain ini merupakan konsekuensi dari perkembangan desain dan teknologi.

“Salah satu tantangan produsen smartphone ialah memanfaatkan setiap ruang yang disediakan” kata Pete. Di sisi lain, perkembangan teknologi membuat ukuran komponen kian kecil. “Sekarang ini, komponen yang diperlukan tidak lagi membutuhkan seluruh lokasi di sisi atas smartphone” tambah Pete. Ketimbang mubazir, ruang itu dapat dipakai untuk menambah ukuran layar.

Pete juga menyebut, semua alternatif desain telah dipikirkan. “Merubah posisi kamera depan dari sisi tengah akan merubah sudut foto, yang justru menyusahkan pemakai” tambah Pete. OnePlus juga sempat memikirkan pemakaian kamera pop-up yang timbul cuma saat mengambil gambar. “Tetapi teknologi semacam ini belum cukup matang di sisi durabilitas, kecepatan, dan kualitas” tambah Pete.

Dalam surat terbuka itu, Pete juga menjawab beberapa kecemasan terhadap notch. Misalnya seperti video atau game yang terpotong sebab ada poni, Pete menyebut akan ada compatibility mode di OxygenOS yang akan memblok hitam lokasi di sisi samping Poni. Dengan seperti itu, video tetap akan tampil penuh tanpa terpotong. “Kami sudah menguji ke 1000 apps paling populer, dan cara ini bekerja sempurna” tambah Pete.

Pete juga menyebut alasan kenapa di sisi atas layar dapat sangat minimalis sementara di bawah layar masih diperlukan “dagu” alias bezel dengan ukuran yang relatif besar. “Setiap layar smartphone memerlukan kdabel yang terhubung ke hardware internal. Koneksi ini memerlukan lokasi itu” jelas Pete.

Penjelasan CEO OnePlus ini mungkin menjawab kritikan pedas pemakai terhadap desain Poni. Tetapi menarik untuk melihat apakah desain notch ini akhirnya jadi desain yang diterima mayoritas pemakai.

Kamu sendiri, apakah suka dengan desain smartphone dengan notch?