Banyak perusahaan mendasarkan strategi kerja hybrid atau jarak jauh mereka pada insting. Namun berbahaya jika membiarkan intuisi atau, lebih buruk lagi jika bias Anda mendorong strategi Anda.
Bagi perusahaan yang akan berkembang, saat mereka beralih ke model kerja hybrid dan jarak jauh baru akan mengadopsi pendekatan berbasis data.
Pengertian Kerja Hybrid
Kerja hybrid adalah suatu sistem di mana para pekerja dapat melakukan pekerjaan mereka tanpa harus berada di kantor atau tempat kerja secara fisik.
Banyak perusahaan yang mengizinkan para pekerjanya untuk bekerja dari rumah atau tempat lain yang jauh dari kantor.
Dengan menggunakan teknologi komunikasi seperti telepon, internet, dan video conference untuk tetap terhubung dengan rekan kerja atau atasan mereka.
Kerja jarak jauh dapat membantu perusahaan untuk menghemat biaya, serta membantu para pekerja untuk lebih fleksibel dalam mengatur jadwal kerja mereka.
Cara Penggunaan Data dalam pengambilan keputusan strategi kerja hybrid
Dalam pengambilan keputusan untuk penetapan strategi kerja hybrid atau kerja jarak jauh, data merupakan informasi yang sangat dibutuhkan agar keputusan yang dipilih tidak asal-asalan dan tidak menimbulkan kerugian yang akan datang
Berikut ini cara menggunakan data, bukan naluri, untuk membuat keputusan penting tentang strategi kerja jarak jauh atau hybrid Anda ke depannya.
1. Lakukan Analisis Jaringan Organisasi (Organization Network Analysist atau disingkat ONA)
Salah satu pertanyaan paling umum yang diajukan para eksekutif adalah: “Bagaimana cara mengukur efektivitas strategi kerja hybrid atau kerja jarak jauh?”
Sebagian besar eksekutif menyadari bahwa mereka perlu menetapkan metrik seputar hasil kerja, terutama metrik berbasis produktivitas.
Tetapi sebagian besar tidak memikirkan atau memprioritaskan metrik berbasis tim seperti kolaborasi dan kohesi tim, dimana metrik tersebut merupakan metrik yang kita ketahui dari penelitian selama puluhan tahun sangat penting untuk kesuksesan.
Agak mengejutkan bahwa banyak eksekutif tidak berinvestasi dalam mengukur metrik berbasis tim seperti kolaborasi dan kohesi tim.
Penelitian oleh Microsoft telah menunjukkan bahwa, dengan pergeseran ke pekerjaan jarak jauh, perusahaan menjadi lebih terkotak-kotak.
Ketika para pemimpin tidak sengaja mengukur kolaborasi dan kohesi tim, silo-silo (pemisajan jenis karyawan) yang berbahaya dengan cepat muncul.
Melakukan analisis jaringan organisasi adalah kunci untuk mengukur seberapa baik tim Anda bekerja bersama.
ONA dapat memungkinkan Anda menjawab pertanyaan penting tentang bagaimana strategi kerja di kantor, hybrid, atau jarak jauh berdampak pada tim Anda seperti:
- Tingkat hybrid-ness seperti apa yang ideal untuk mempertahankan budaya tim tingkat tinggi?
- Siapa konektor super yang paling penting untuk kohesi tim?
- Siapa saja hambatan yang menghambat kolaborasi tim yang sehat – dan apakah mereka bekerja di tempat atau dari lokasi lain?
2. Memahami grafik kerja perusahaan Anda
Melakukan ONA dapat membantu Anda mengadopsi pendekatan berbasis data untuk mengembangkan strategi hybrid Anda, tetapi itu tidak cukup.
Di era kerja sekarang, para pemimpin mengakui nilai membangun dan memantau “grafik kerja” perusahaan mereka.
Sebagain contoh di Asana, mereke telah menghabiskan banyak waktu untuk mengembangkan model grafik kerja yang menghubungkan informasi yang sering terabaikan berikut ini:
- Unit-unit pekerjaan: seperti tugas dan ide individu yang sedang dikerjakan karyawan.
- Informasi tentang pekerjaan: seperti percakapan dan file yang relevan, serta bagaimana informasi itu terhubung ke setiap unit pekerjaan.
- Orang-orang yang terlibat dengan pekerjaan tersebut: termasuk siapa yang bertanggung jawab atas apa dan orang mana yang perlu terus diikutsertakan.
Tidak seperti jaringan sosial yang dimulai dengan orang-orang sebagai simpul penting dalam jaringan, grafik kerja dimulai dengan unit-unit kerja-tugas, ide, proyek, sasaran, OKR (Objective key and results) sebagai simpul penting.
Memahami grafik kerja perusahaan Anda sangat penting untuk dapat mengembangkan strategi kerja hybrid atau jarak jauh.
Sebagian besar perusahaan mengalami pekerjaan kritis dan tools manajemen yang tersebar, informasi yang tersebar di berbagai platform dan platform tersebut tidak saling terhubung.
Hasilnya adalah kurangnya kejelasan. Selain itu, karyawan mengalami duplikasi pekerjaan dan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk “bekerja tentang pekerjaan” mencari informasi dan melacak status pekerjaan.
Sebagai aturan praktis, semakin banyak tools yang dimiliki, semakin hati-hati juga dalam mengadopsi model kerja hybrid atau jarak jauh karena jarak fisik yang meningkat di antara karyawan.
Dengan memahami grafik kerja perusahaan, Anda membantu memecahkan masalah umum di tempat kerja, ini memungkinkan Anda dapat menjawab pertanyaan seperti:
- Apa status Proyek X, dan apa saja ketergantungan penting yang sedang dimainkan?
- Apa saja yang dibahas dalam rapat anggaran, apa saja tindak lanjutnya, dan di mana hal tesebyt bisa dilacak?
- Siapa yang bertanggung jawab untuk menetapkan sasaran untuk inisiatif ini, dan bagaimana sasaran ini terhubung dengan pekerjaan yang sedang berlangsung saat ini?
Kesimpulan
Kita hidup di dunia kerja yang digerakkan oleh data. Sebagai seorang pemimpin, Anda perlu memanfaatkan data yang Anda miliki.
Gunakan pendekatan berbasis data dengan cara Lakukan Analisis Jaringan Organisasi (Organization Network Analysis atau disingkat ONA) dan Memahami grafik kerja perusahaan Anda.
Dengan memahami jaringan dan grafik kerja organisasi Anda, Anda dapat membuat keputusan yang tepat tentang strategi Anda dan secara efektif dan cepat mengoreksi arah dari waktu ke waktu.
[…] data analyst harus memiliki keterampilan dalam menyelesaikan masalah yang kompleks dengan menggunakan data. Mereka harus dapat memecahkan masalah dengan cara yang kreatif dan menggunakan berbagai teknik […]